Saturday, April 29, 2017

Media dan Pengamat Politik


Banyaknya persoalan yang akhir-akhir ini terjadi sangat menyita perhatian publik. Tak kurang dari sejumlah persoalan ini memiliki maksud dan kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. Menurut pengamatan penulis persoalan yang paling memberi pengaruh pada kurangnya kepercayaan publik terhadap negara (baca:demokrasi) adalah ketidak seimbangan media publik dalam menyajikan berita dan informasi menjelang pilpres tahun 2014 ini. Menurut pengamat politik media Danang Rahmat, yang menjadi persoalan adalah tidak berimbangnya media dalam menyajikan berita dan informasi (14/7/2014). Danang menduga ketidaknetralan media karena terafiliasi politik dan ketiknetralanpun ini sudah berlangsung lama. Tidak terlepas juga para pengamat politik masing – masing media.

Disisi lain media seharusnya menyajikan pemberitaan yang tidak membuat masyarakat merasa bingung (baca:adu domba) tetapi sebaiknya media disini hadir sebagai pemberi informasi yang berkualitas dengan mengedepankan netralitas sehingga tidak memberi pengaruh negatif terhadap tanggapan masyarakat. Kehadiran pengamat politik pun dalam mendukung pemberitaan di media melengkapi pesta demokrasi ini,dimana kehadiran pengamat politik ini dalam pemberitaan saling mendukung jagoannya (kandididat) dengan berargumen positif dan saling menjatuhkan lawannya (kandidat). Sebagai mayarakat yang mengerti dengan demokrasi tentu dalam menanggapi paparan pengamat pada media ini, mungkin tidak terlalu serius menanggapi atau kritis untuk memberi tanggapan,tetapi masyarakat yang hanya menanggapi pemberitaan tanpa disertai dengan  sikap yang kritis pasti akan mudah terpengaruh.

Semoga para pengamat (politik) dan media dinegeri ini bisa bekerjasama dengan tidak menyajikan pemberitaan yang bisa menyesatkan masyarakat tetapi lebih kepada mengedepankan nilai demokrasi dan kenetralan dalam isi pemberitaan.  

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments